TIPS MEMILIH DAN MEMBACAKAN BUKU UNTUK ANAK
Menumbuhkan kebiasaan membaca pada anak sejak usia dini merupakan salah satu cara agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang terus suka belajar di masa depan. Berbagai manfaat bisa didapatkan dengan cara ini, seperti mengembangkan kemampuan imajinasi, kemampuan berbahasa, menambah kosa kata baru, dan juga pengetahuan baru. Namun demikian, hal ini tidaklah mudah dan memerlukan proses yang panjang. Perlu kecermatan dan kesabaran untuk melaksanakannya. Untuk memulainya, baik guru maupun orang tua harus memahami bagaimana cara memilih buku cerita anak yang tepat. Dalam hal ini, menurut Ella Yulaelawati MA, Ph.D, sebagai pendiri Yayasan Rumah Komunitas Kreatif (YRKK), Bekasi akan memberikan beberapa tips yang bisa membantu hal tersebut.
1. Mengundang Anak Berpikir Aktif dan Interaktif
Membaca dapat merangsang pertumbuhan motorik kasar pada otak. Hal ini bisa mendorong anak untuk berpikir aktif dan interaktif. Untuk itu, pastikan buku disertai gambar yang menarik dan tidak banyak kalimat atau membuat kalimat yang panjang. Dengan visual yang menarik, anak akan melatih kemampuan berimajinasi dan membangkitkan minatnya terhadap buku. Selain itu, hal penting lain yang harus dipertimbangkan adalah pilihlah buku yang melibatkan anak berpikir aktif, misalnya yang ada pertanyaan “siapa?”, “berapa banyak?”, “dimana?”, “mengapa?”, “apa yang terjadi bila…?”. Membaca juga bisa mendorong anak untuk memiliki kemampuan mengamati dan menjelajah. Oleh sebab itu, pilihlah buku yang mengandung pertanyaan eksploratif, seperti “apa yang terjadi?”, “berapa warna yang dapat kamu lihat?”, atau “apa yang terjadi bila matahari terbit?”.
2. Berbasis Kehidupan Nyata
Untuk menumbuhkan minat baca bagi pemula dan juga guru atau orang tua yang belum ahli membacakan buku pada anak, lebih baik menggunakan buku yang berbasis kehidupan nyata. Buku Dinosaurus memang menarik tetapi saat ini mereka telah punah. Boleh digunakan tetapi bila anak telah mempunyai minat membaca dan guru atau orang tua telah ahli dalam memotivasi anak membaca. Hal ini dengan alasan membaca tidak hanya membaca dalam makna teks, tetapi juga membaca makna konteks─membaca alam raya─keterkaitan dengan dunia nyata akan mudah dicerna dan disimak oleh anak.
3. Melibatkan Anak secara Berkelanjutan
Anak-anak dapat dilibatkan dalam memilih buku. Apakah ia senang buku tentang tokoh-tokoh kekinian, petualangan, atau dongeng. Guru maupun orang tua dapat membuat perencaan bersama anak dengan memilih dan menentukan waktu membaca bersama anak. Bila anak ingin memiliki profesi tertentu, misalnya pilot, buku yang bisa dibacakan berupa buku tentang pesawat dan sejenisnya. Namun apabila anak tidak dapat menentukan bukunya sendiri, guru maupun orang tua bisa memilih buku tentang “diri sendiri” yang mengupas bagian-bagian tubuh seperti tangan, kaki, mulut, dan seterusnya.
4. Menarik dan Menyenangkan
Pemilihan buku haruslah menarik dan menyenangkan. Buku yang dipilih lebih baik memiliki kalimat-kalimat pendek dan mudah dimengerti. Muatan gambar juga harus yang mudah dipahami dan sesuai dengan isi cerita. Tata letak dan konsistensi gambar juga perlu diperhatikan pada buku. Akan lebih baik apabila buku juga memuat rima dan lagu yang mudah dipahami anak.
5. Mengundang Imajinasi
Buku yang menarik dapat membantu mengembangkan imajinasi anak. Sesuaikan buku dengan kebutuhan anak sesuai usianya. Anda bisa memilih buku dengan gambar warna-warni yang menarik dengan sedikit teks. Membacakan buku pada anak dapat mendorong mereka untuk berimajinasi dengan mengembangkan alur cerita sendiri.
6. Tahan Lama
Memilih buku juga harus mempertimbangkan ketahanan buku tersebut. Selain itu, isi buku yang baik untuk anak mempunyai tingkatan pada jumlah kosa kata, kalimat, dan juga jenis hurufnya. Pilih yang sesuai usia anak tetapi juga masih dapat disukai bila anak mulai bertambah usianya. Buku yang memuat hal kekinian, isinya menarik, berkaitan dengan dunia nyata dan mengembangkan imajinasi biasanya akan lebih disukai seiring waktu. Untuk fisiknya, perhatikan jenis kertas dan juga penjilidannya. Buku yang tahan lama akan menghemat pengeluaran daripada buku yang cepat rusak. Perhatikan penjilidan dan pemeliharaan buku. Libatkan juga anak untuk berperan dalam pemeliharaan buku.
Menumbuhkan minat membaca buku anak bisa dimulai dengan rutin membacakan buku. Membacakan buku dapat menstimulasi indera pendengarannya dan mengembangkan kemampuan bahasa serta mengasosiasikan gambar dengan bunyi tertentu. Untuk mendapatkan hal tersebut, baik orang tua atau guru harus melakukannya dengan tepat. Dalam hal ini, Bu Ella juga membagikan tips keberhasilan membacakan buku sebagai berikut:
- Kenalkan dan limpahi anak-anak dengan berbagai buku
- Biarkan anak memilih bukunya
- Duduk dan pegang buku dengan teks dan gambar sejajar dengan jarak pandang
- Tunjukkan cover buku, bacakan penulis dan penerbit
- Saya bisa─Demonstrasikan cara memegang dan membaca buku, ulangi sebagaimana perlu
- Kamu bisa─Ajak anak menebak cerita
- Berbicara dengan anak dan undanglah anak untuk mengajukan pertanyaan
- Membacakan buku bersama anak dan mintalah anak membacakan buku dengan caranya sendiri
- Kita bisa─Ayo baca bersama, ulangi sampai anak mengerti apa yang harus dilakukan
- Kamu bisa─Anak membacakan buku dengan caranya sendiri dan ulangi sampai anak dapat melakukannya
- Membaca cerita yang sama beberapa kali sampai semua anak memahami plot cerita
- Gunakan buku untuk meningkatkan dialog atau percakapan
- Gunakan buku besar
Selain itu, hal-hal yang perlu diperhatikan untuk dicegah, yaitu:
- Mendiamkan anak dengan ssstttt tetapi buat mereka konsentrasi dengan membaca secara menarik
- Membaca tanpa irama tanpa berhenti
- Membaca tanpa makna
Mengenalkan anak pada dunia literasi tidak dipungkiri memiliki banyak manfaatnya, seperti membangun keaksaraan awal (pra-keaksaraan). Pembelajaran ini haruslah fokus pada kesadaran fonologis, nama dan bunyi aksara, bahasa lisan, dan berbagi buku. Keaksaraan awal menumbuhkan kemampuan kognitif dan sosial-emosional yang positif. Pembelajaran keaksaraan awal yang berhasil adalah yang berbasis bermain. Untuk keberhasilan jangka panjang, perlu dibangun titik awal yang menumbuhkan minat dan kegemaran membaca.
Selanjutnya, meningkatkan kemampuan berbahasa. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan lebih banyak pemahaman kosa kata dengan dialog dalam percakapan. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan banyak memberi pertanyaan. Biarkan anak menjawab walaupun tidak akurat agar anak bisa leluasa bercakap-cakap tanpa merasa takut. Guru maupun orang tua dapat bermain dengan bahasa malalui candaan, permainan, dan seruan semua anak hebat. Proses belajar ini sesungguhnya adalah bersama anak bukan kepada anak. Hal ini bisa dilakukan dengan menanggapi dan bergabung dalam percakapan pada topik yang menarik minat anak. Selain itu, bacakan lebih banyak lagi buku bersama anak, mendongeng secara gabungan yang dimulai oleh guru atau orang tua kemudian diteruskan oleh anak, serta melakukan permainan kosa kata seperti otak, kotak,otak-otak, dan lainnya.