Melalui Sekolah Enuma, Siswa PAUD Belajar Sesuai Kompetensinya
Telah hadir di Indonesia, aplikasi pembelajaran untuk anak-anak jenjang usia dini. Sekolah Enuma Indonesia. Melalui aplikasi yang dikembangkan oleh pakar pendidikan Korea Selatan dan Amerika Serikat ini, anak-anak yang berada di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bisa belajar mandiri sesuai dengan potensi dan kompetensinya.
Aplikasi Sekolah Enuma Indonesia ini bertujuan spesifik untuk meningkatkan kompetensi anak usia dini di bidang literasi dan numerasi. Karena itu, di aplikasi yang bisa didownload melalui handphone, laptop dan tablet inoi memuat berbagai fitur buku, video, dan game yang terkait mata pelajaran matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
“Sekolah Enuma ini menunjang kurikulum pembelajaran yang ada di sekolah, dirancang supaya anak-anak bisa bermain secara mandiri. Orang dewasa atau guru hanya memberikan instruksi sederhana di awal,” kata Natasha Santoso dari Enuma Indonesia.
Lanjut Natsha, aplikasi Enuma Indonesia ini dirancang intuitif bagi anak usia dini sehingga anak dengan mudah tahu bagaimana memijit tombol, menarik fitur-fitur, dan sebagainya.
Output yang menjadi target daei aplikasi Enuma ini, kata Natasha, meningkatkan capaian pembelajaran, dan anak bisa memanfaatkan potensinya masing-masing.
“Harapannya ada pertumbuhan dari sisi karakter anak sesuai potensinya, “ujar Natasha.
Uji Beta di Lampung dan Medan
Dipaparkan Natasha, pada tahun 2021 lalu, selama tiga bulan, yakni Januari hingga April sudah dilakukan Beta Uji terhadap 130 anak usia dini di Medan dan Deli Serdang serta 456 anak di Lampung. Selama 3 bulan itu,anak-anak diberikan tablet satu jam setiap harinya untuk bermain video dan game edukasi dan membaca buku dengan didampingi secara minimal oleh guru.
Hasil Beta uji tersebut, baik di Lampung maupun di Medan, skor tes akhir rata-rata lebih tinggi daripada skor tes awal.
“Persentase total jawaban benar siswa Lampung naik dari 73% ke 78% untuk Literasi, 53% ke 59% untuk Matematika, dan 44% ke 55% untuk Bahasa Inggris. Di Medan, persentase total jawaban benar siswa naik dari 47% ke 53% untuk Literasi, 41% ke 53% untuk Matematika, dan 25% ke 29% untuk Bahasa Inggris, “kata Natasha.
Aplikasi ini juga merupakan pengembangan dari aplikasi yang sudah diterapkan di Tanzania, Korea, Jepang, dan China.
Di tahun 2022, aplikasi ini sudah diterapkan terhadap 2000 anak di 47 sekolah, bekerjasama dengan Muhammadiyah, Aisyiyah dan Lazismu melalui program EdutabMu, yakni pengadaan tablet pembelajaran yang bisa digunakan secara offline tanpa akses internet.
Baca juga : YRKK Gelar Pelatihan Sekolah Enuma
Selanjutnya, aplikasi ini juga dicoba diterapkan melalui kerjasama dengan enam komunitas dan organisasi,antara lain Yayasan Rumah Komunitas Kreatif (YRKK), Indonesia Mengajar, dan Yayasan Penebus.
Tidak butuh akses internet
Melinda Hapsari, juga dari Enuma Indonesia, menjelaskan, untuk bisa memanfaatkan aplikasi tidak butuh aplikasi internat. “Akses internet diperlukan hanya untuk pengunduhannya saja, ada dua aplikasi gratis walaupun juga ada aplikasi premium yang berbayar. Semuanya bisa diunduh melalui appstore dan playstore, “ujarnya.
Untuk program berbasis sekolah, kata Melinda, aplikasi ini punya Learning Monitoring System yang bisa dipakai guru untuk memantau setiap akun anak.
Di dalam aplikasi ini ada 3000 game, 1000 video dan 1000 buku meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, Inggris dan matematika.
Ella Yulaelawati, Ketua Umum YRKK mengapresiasi aplikasi Sekolah Enuma Indonesia ini. Menurut wanita yang purna tugas sebagai Direktur PAUD Kemendikbudristek ini, Sekolah Enuma Indonesia membuat anak belajar mandiri sesuai kompetensinya.
“Setiap pembelajaran dalam aplikasi ini ada quis atau assessmen. Jadi, kalau si anak belum selesai ketuntasan belajarnya, dia tidak bisa pindah ke game atau kegiatan belajar berikutnya. Kegiatan belajarnya juga bukan modul yang membosankan, tetapi berupa permainan yang menyenangkan sehingga anak ditantang untuk tuntas menyelesaikannya,”tutur Ella.
Pada 21 dan 22 Februari 2022 kemarin, YRKK menggelar pelatihan Sekolah Enuma Indonesia. Dalam pelatihan itu, sebanyak 75 guru dan kepala sekolah taman kanak-kanak dan PAUD di Jakarta Timur dan Kota Bekasi mengikuti pelatihan dengan didampingi 13 fasilitator dari YRKK.
YRKK menjadi salah satu lembaga yang bekerjasama dengan Sekolah Enuma Indonesia dan The Head International untuk mensosialisasikan dan menerapkan Sekolah Enuma Indonesia sebagai alternatif pembelajaran di jenjang PAUD.
Dalam kerjasama tersebut, YRKK memperoleh bantuan peminjaman dari The Head International sebanyak 149 Tablet selama enam bulan. Tablet sebanyak itu akan dipinjamkan kepada 21 Taman kanak-kanak dan PAUD di Jakarta Timur dan Kota Bekasi yang menjadi mitra YRKK.
“Dari 21 TK dan PAUD itu, sembilan diantaranya di Jakarta Timur dan 12 lainnya di Kota Bekasi. Ada sebanyak 144 tablet yang akan dipinjamkan untuk melatih sekitar 623 peserta didik TK dan PAUD, “kata Ella.